Jumat, 13 Juni 2014

Waspada SMS Sok Akrab dari Nomor Tak Dikenal

Beberapa waktu lalu saya mendapat SMS dari nomor tidak dikenal. Isinya, meminta biodata singkat saya untuk kenang-kenangan. Tadinya, mau saya balas. Mau tahu apa perbincangan selanjutnya jika saya merespon. Tapi tidak jadi saya lakukan.

Beberapa minggu kemudian, saya mendapatkan SMS lagi dari nomor itu. Saya memang sengaja tidak membuang SMSnya. Isinya hanya, “sore”.

Untuk saya yang paham bahwa ini adalah orang iseng atau mungkin bermaksud tidak baik, tentu akan saya abaikan. Tapi, bagaimana jika yang mendapat SMS tersebut adalah remaja yang belum paham. Boleh jadi, kepolosannya menganggap bahwa itu adalah SMS dari temannya yang nomornya belum disimpan.

Dan, ini terjadi dengan salah seorang teman. Putrinya mendapat SMS yang kurang lebih sama dengan yang saya terima. Menganggap kalau itu dari temannya, anak ini kemudian menjawab. Percakapan terjadi. Dan puteri  teman kami ini diajak untuk bertemu di sebuah mal. Ketika akan berangkat, teman kami bertanya mau apa di mal. Untung, anaknya berterus terang. Alhamdulillah.

Ternyata, memberikan anak handphone tanpa akses media sosial pun, masih ada potensi membahayakan anak. Apalagi dengan kemudahan membeli nomor baru tanpa harus mendaftar terlebih dulu.

Belajar dari kejadian itu, memang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita sebagai orangtua memutuskan untuk memberikan anak handphone. Ada sebagian orangtua yang memutuskan membelikan anaknya handphone karena tidak memiliki telpon rumah, atau supaya anak mudah dihubungi di tempat les. 

Namun, tetap ada catatan yang perlu diberitahukan pada anak agar mereka mengerti mana SMS yang perlu dibalas, harus diberitahukan orangtua, perlu diwaspadai.  

Ciri-ciri SMS yang TIDAK PERLU DIBALAS alias diabaikan:
  • Dari nomor yang tidak dikenal, tidak menyebutkan nama pengirim, dan tidak menyapa dengan nama. Meskipun kata-kata yang digunakan sopan. Contoh, “hai, apa kabar?”
  • Pesan yang memberitahu bahwa pemilik nomor mendapat undian

Ciri-ciri SMS yang HARUS DIBERITAHUKAN ORANGTUA dan TIDAK MEMBALAS SEBELUM MEMBERITAHU ORANGTUA:
  • Memberitahukan dari nomor tidak dikenal kalau orangtua atau keluarga mengalami musibah dan saat ini sedang berada di rumah sakit.  
  • SMS dari nomor tidak dikenal yang meminta data hingga ke tingkat yang lebih serius: mengajak bertemu
  • SMS dari lawan jenis yang meskipun dikenal anak namun mengajak bertemu
  • SMS dari nomor tidak dikenal namun mengabarkan sesuatu yang penting dan sesuai dengan kita. Misal, “Assalamu’alaykum. Pengumuman kelulusan akan diumumkan besok. Siswa harap berkumpul di sekolah.”
Jika kita memang tidak bisa benar-benar menghilangkan handphone dari kehidupan anak-anak, setidaknya kita sebagai orangtua, memiliki rambu-rambu dan mengajarkan anak untuk lebih waspada.